Nama Panggilan : Asfar, Faru Furota, As
Tempat,
Tanggal Lahir : Jakarta, 12 September 1990
Tinggi : 172 cm
Berat Badan : 46 kg
Hobi : Otomotif Roda 2, Papercraft
Makanan Favorit : Sate Ayam
Minuman Favorit : Choco float
Kebiasaan Buruk : Sholat ga tepat waktu, males mandi di atas jam 9 malem
Anak pertama dari dua bersaudara ini aslinya adalah pemain gitar beraliran alternative. Awalnya, Asfar hanya numpang tidur di studio tempat BIOS biasa berlatih. Tapi kemudian ada ide untuk mengajak Asfar bergabung dengan BIOS. Pertama ikut bermain dengan BIOS, Asfar merasa canggung karena gaya permainannya dengan gaya permainan personil BIOS yang lain sangat berbeda. Apalagi diawal penampilannya, Asfar harus memainkan melodi lagu Nonton Bioskop yang menjadi lagu andalan dari BIOS. Hal ini menjadi beban yang sangat berat buat Asfar. Tapi dengan seiringnya waktu semua dapat teratasi, tanpa menghilangkan ciri khas permainannya.
Sehari – hari, gitaris kita ini adalah orang yang pendiam, tapi kreatif banget. Kalo ga percaya silakan lihat ke dalam kamarnya. Semua hiasan dibuat dengan tangannya sendiri. Bahkan lambing BIOS juga dia yang merancangnya.
Kejadian yang paling ga bisa dilupain sama Asfar adalah ketika latihan terakhir untuk penampilannya yang pertama bersama BIOS, tali gas motornya nyamgkut. Dari awal berangkat, Asfar sudah merasa ada yang ga beres sama motornya, tapi karena sedang buru – buru hal itu diabaikannya.
Aji pun juga merasakan hal yang sama kaya Asfar, tapi karena dia (Aji) sama sekali ga ngerti tentang mesin, jadi hal itu dianggap biasa saja. Petaka terjadi ketika selesai latihan. Baru saja motor di starter, tiba – tiba mengeluarkan suara seperi gas ditarik full. Asfar kira itu terjadi karena gigi motornya nyangkut. Ketika Asfar memasukan gigi, motor yang sudah dinaiki Asfar itupun langsung lompat menabrak tembok di depannya.
Dengan refleknya, Asfar langsung lompat dari motornya. Aji yang berada paling dekat dengan motornya bermaksud menolong dengan memutar gasnya, tapi karena panik dia jadi salah. Malah klakson yang dipencet – pencet. Juphe yang berdiri tepat di belakang Aji langsung menginstruksikan kepada Aji untuk mencabut kunci dari kontak.
Dengan rasa solidaritas yang tinggi, Aji dan Yohan segera mencari tali tambang untuk menarik motor Asfar, sedangkan Juphe dan Anggi nemenin Asfar di studio. Setelah tali tambang mereka dapatkan, Juphe langsung mengantar Anggi pulang, kemudian kembali lagi ke studio. Karena motor Juphe yang paling gede, akhirnya diputuskan motor Juphe lah yang menderek motor Asfar. “Pengalaman ini ga akan kita lupain!!!” kata personil BIOS yang lain.